ada apa Agenda di Balik Paradox Papua?

 


Hari ini, kami akan membahas topik yang sedang hangat, yaitu apa yang ada di balik paradoks Papua yang sedang meluas dalam perjuangan Papua Barat.

 Paradoks Papua adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan situasi yang kompleks dan bertentangan yang terjadi di Papua Barat. Dalam beberapa tahun terakhir, munculnya gerakan perjuangan Papua Barat yang menuntut kemerdekaan dan hak asasi manusia telah menjadi sorotan internasional. Namun, di balik sorotan itu, ada pertanyaan yang muncul: apa sebenarnya yang terjadi di balik paradoks ini?

 Salah satu hal yang mungkin menjadi pertimbangan adalah adanya dugaan agenda tersembunyi yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu. Beberapa spekulasi mengemuka mengenai upaya konsolidasi kekuatan politik, pengumpulan data, pemetaan, dan penggalangan yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu di balik perjuangan Papua Barat.

 Namun, penting untuk diingat bahwa klaim-klaim ini masih perlu diverifikasi dan diuji kebenarannya. Sebagai penonton yang cerdas, kita harus melihat dengan kritis dan berpikir rasional terhadap informasi yang tersedia. Fokus utama haruslah pada perlindungan dan pemenuhan hak asasi manusia di Papua Barat, serta mencari pemahaman yang lebih baik tentang situasi kompleks yang dihadapi oleh masyarakat Papua.

 Dalam menghadapi paradoks Papua ini, penting bagi semua pihak untuk mempromosikan dialog, memperkuat pemahaman, dan mencari solusi yang adil dan berkelanjutan bagi semua pihak yang terlibat. Solidaritas dan empati perlu diperkuat untuk membangun hubungan yang lebih baik antara pemerintah Indonesia, masyarakat Papua, dan komunitas internasional.

 Jadi, mari kita terus membahas dan mencari pemahaman yang lebih mendalam tentang apa yang ada di balik paradoks Papua ini. Mari berupaya untuk menciptakan kedamaian, keadilan, dan kemajuan yang berkelanjutan bagi Papua Barat.

 Agenda di Balik Paradox Papua bahwa,

 Pada tanggal 13 April 2023, saya posting di facebook ini bahwa Paradox Papua ini memiliki misi tertentu. Dengan saya tulis empat konsep sebagai tujuan Paradox Papua ini, yakni: Konsolidasi, pengumpulan data, pemetaan, dan penggalangan.

 Apa arti konsep-konsep itu? Konsolidasi adalah mengumpulkan kekuatan politik (amunisi) baik materi maupun orang bagi Indonesia melalui informasi yang disampaikan para pemimpin Papua di media ini. Pengumpulan data adalah Indonesia mengumpulkan data dan informasi penting tentang perjuangan Papua yang dibutuhkan negara melalui para pembicara yang menyampaikan informasi di media ini. Pemetaan, adalah Indonesia memetakan kekuatan dan kelemahan orang Papua dan agenda perjuangan mereka. Berdasarkan pemetaan itu mereka menyusun strategi dan agenda politik untuk hancurkan perjuangan Papua. Penggalangan adalah berdasarkan pemetaan itu Indonesia akan mendekati orang Papua khususnya para pejuang Papua untuk berbalik dan mendukung Indonesia. Tentu penggalangan ini disertai dengan tawaran tertentu, semisal finansial, posisi dan proyek. Empat hal ini selalu digunakan dalam penaklukan suatau bangsa, atau suatu komunitas.

 Penelitian etnografi misalnya, suatu pemerintah atau perusahaan merencanakan suatu proyek seperti rampas tanah untuk proyek pembangunan, pertanian, proyek sumur gas dan minyak atau proyek pertambangan. Selalu diawali dengan penelitian yang melibatkan ahli antropologi dan ahli bidang terkait lain. Studi ini sering disebut Studi Amdal, studi pemetaan, atau studi kelayakan. Para peneliti ke masyarakat, kumpulkan data dan informasi. Data itu dianalisa dan interpretasi, kemudian memetakan sikap-sikap masyarakat, kekayaan alam, dan potensi yang dimiliki dalam kategori-kategori tertentu. Berdasarkan studi dan pemetaan itu, disusun strategi untuk implementasi program. Strateginya, bagaimana dekati kelompok yang pro dan kontra, bagaimana diadu dombo bila berkeras menolak proyek, bagaimana disokong, dan penggunaan kekuatan militer untuk intimidasi dan paksa masyarakat pemilik tanah, dll.

 Berdasarkan metode itu, maka empat hal di atas selalu menjadi dasar agenda besar negara terhadap perjuangan Papua. Itu sudah terjawab tadi malam dengan tiga pernyataan oleh pendeta pemilik Paradox Papua ini.

 1.Pertama, kamu orang Papua belum bersatu.

2.Kedua, kamu orang Papua belum siap merdeka.

3.Ketiga, semua organ melebur dan bentuk dewan presidium. 

 Di satu sisi poin satu dan dua ini penting bagi orang Papua evaluasi diri, tetapi di sisi lain, dua hal inilah selalu digunakan Indonesia di berbagai forum internasional. Apa tujuan ini, bagi saya ini suatu strategi politik untuk menghadapi KTT MSG dua bulan ke depan.

 Sedang untuk point terakhir ini, sebuah strategi untuk melumpuhkan dukungan internasional terhadap perjuangan Papua termasuk dukungan 84 negara + dukungan Parlemen Uni-Eropa, maka (total 108 negara) yang mendesak misi pencari fakta PBB ke West Papua. Dengan dibentuknya, organisasi baru, maka otomatis dukungan internasional terhadap ULMWP akan ditarik, karena ULMWP dibubarkan melalui peleburan menjadi Presidium tadi. Di tarik dukungan karena dianggap orang Papua tidak serius, main-main dan tidak siap. Maka orang Papua kembali ke titik nol. Artinya, keanggotaan ULMWP sebagai observer di MSG dan dukungan 108 negara tadi otomatis ditarik dukungan. Karena negara-negara pendukung yang sedang mempertaruhkan harga diri bangsa dan negara mereka tidak dihargai. Orang Papua tidak siap untuk merdeka.

 Bila orang Papua bangun organisasi baru dengan kepemimpinan Presidium, maka otomatis ULMWP dibubarkan. Maka Organisasi baru dengan kepemimpinan Presidium itu akan mengajukan aplikasi baru ke MSG, akan cari negara sponsor baru, dan cari dukungan baru di organisasi regional dan internasional, termasuk MSG, PIF dan ACP. Semua akan kembali ke titik nol. Maka secara leluasa Indonesia taklukan Papua dengan 6 Provinsi, mobilisasi migran dan militer di seluruh Papua melalui DOB. Itulah agenda tersembunyi dibalik Media Paradox Papua ini.

 Hari ini, kita telah membahas topik yang penting dan kompleks, yaitu "Apa Ada di Balik Paradoks Papua yang Sedang Meluas dalam Perjuangan Papua Barat?"

 Papua Barat telah menjadi sorotan internasional dalam beberapa tahun terakhir, dengan perjuangan dan aspirasi yang kuat dari masyarakat Papua. Namun, di tengah perjuangan ini, ada fenomena paradoks yang menciptakan tanda tanya yang mendalam.

 Kita telah melihat upaya konsolidasi, pengumpulan data, pemetaan, dan penggalangan sebagai kemungkinan agenda tersembunyi di balik perjuangan Papua Barat. Namun, perlu diingat bahwa informasi yang kami bahas hari ini didasarkan pada penjelasan dalam pertanyaan, dan belum terverifikasi secara menyeluruh.

 Penting bagi kita untuk terus berkomunikasi, menggali pengetahuan, dan memeriksa fakta sebelum mengambil kesimpulan. Keterlibatan masyarakat Papua Barat, pemimpin lokal, serta pihak berwenang Indonesia adalah penting dalam memahami dinamika dan harapan yang ada di dalam perjuangan ini.

Dalam mencari pemahaman yang lebih baik, mari kita terus berdialog, mendengarkan berbagai sudut pandang, dan memastikan bahwa setiap tindakan kita menghormati nilai-nilai demokrasi, hak asasi manusia, dan keadilan bagi semua pihak yang terlibat.

 

Terima kasih telah membaca.!


Literature papuan.com

Selamat datang di "literature papuan.com"! Kami adalah platform edukasi yang berfokus pada pendidikan bagi generasi bangsa Papua. Dengan komitmen untuk meningkatkan literasi di Papua, kami menyediakan konten yang informatif, inspiratif, dan relevan untuk mendorong perkembangan pendidikan di daerah ini. Di "literasi papua.com", kami percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat Papua. Kami berkomitmen untuk memberikan akses ke pengetahuan dan informasi berkualitas melalui artikel-artikel yang menarik dan terpercaya.

Posting Komentar

berkomenterlah dengan bijaksana :

Lebih baru Lebih lama