Pada kesempatan yang mulia ini kami akan membahas sebuah peristiwa yang telah menarik perhatian banyak orang di kawasan Pasifik Selatan. Delegasi Indonesia dalam KTT MSG (Melanesian Spearhead Group) baru-baru ini menjadi pusat perdebatan karena beberapa tindakan dan sikap yang dianggap kontroversial oleh beberapa pihak, secara khusus Delegasi Indonesia Menunjukan Atitude yang buruk dalam KTT MSG.
Mari kita telusuri lebih dalam apa yang terjadi dan mengapa hal ini menjadi topik yang penting untuk dibahas."
Menjadi perbincangan banyak kalangan sikap walk out yang dilakukan Delegasi Indonesia dari ruang KTT MSG di Port Vila Vanuatu ( 23/8/2023 ) kemarin. Delegasi Indobesia bergegas meninggalkan ruang sidang ketika Benny Wenda Ketua ULMWP diberikan waktu untuk berbicara di forum terhormat itu.
Sikap kontroversial yang dilakukan Indonesia tersebut disaksikan oleh seantaro dunia dan menjadi perbincangan hangat diberbagai media sosial maupun media mainstream. Banyak pihak yang mempersoalkan sikap itu tidak terpuji atau tidak beretika dalam dunia diplomasi.
Dalam dunia diplomasi , seorang diplomat harus menunjukan sikap yang terhormat, mendengar dengan baik semua perbincangan biarpun pedis pendengarannya. Menunjukan etika diplomasi yang baik dalam menjalankan tugas mereka demi memperjuangkan kepentingan nasional sesuai dengan kaidah-kaidah moral dan kebenaran universal yang berlaku secara internasional.
Sebab seorang diplomat memikul tanggung jawab besar sebagai representasi negaranya dihadapan negara-negara lain. Karena itu harus menunjukan standar etika diplomasi yang meliputi, harus berintegritas, kejujuran, obyektivitas, dan impersialitas ( ketidakberpihakan ).
Pekerjaan diplomat bagaikan menjadi seorang public Relations bagi negaranya dimana diplomat harus menjaga citra negaranya dan juga mampu membangun hubungan baik dengan negara-negara sahabat, menjadi cerminan bagaimana nrgaranya dipandang. Apapun permasalahan yang sedang terjadi dinegara asal, diplomat harus bersikap neteral dan mampu menyampaikan informasi yang berimbang tentang kondisi negaranya tanpa menimbulkan pandangan negatif dimata punlik.
Akan tetapi sikap walk out yang dilakukan delegasi Indonesia dalam forum KTT MSG dinilai banyak pihak menabrak kaidah-kaidah dan etika diplomasi internasional. Sikap tersebut menunjukan citra buruk Indonesia dimata negara-negara sahabat anggota MSG serta dimata dunia internasional.
Ada konsekwensi politik yang harus ditanggung Indonesia dari sikap walk out ini. Pertama, kehilangan kepercayaan dari negara-negara sahabat sesama anggota MSG. Kedua, posisi Indonesia dalam keanggotaan MSG bisa mungkin dievaluasi. Ketiga, diberikan jalan mulus bagi ULMWP menjadi keanggotaan penuh MSG.
Memang harus ditanggung resiko politik atas sebuah keputusan yang kontroversial dengan kaidah-kaidah diplomasi internasional. Mungkin bisa saja dianggap sikap tersebut sebagai bentuk kesombongan Indonesia yang meremehkan eksistensi negara-negara kawasan ras melanesia, namun tidak sepatutnya ditunjukan sikap kontraproduktif dalam forum terhormat dalam skala regional dan internasional. Akhirnya citra negara yang menjadi taruhan dalam berbagai perbincangan regional dan internasional.
Kami berkomitmen untuk terus memberikan
informasi seputar Papua yang berimbang dan mendalam. Semoga dialog dan kerja
sama yang lebih baik dapat muncul di masa depan, untuk mencapai perdamaian dan
kesejahteraan bagi semua pihak.
Editor,literature papuan.com