Hak
Asasi Manusia (HAM) dan demokrasi adalah dua konsep fundamental yang menjadi
pilar dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Keduanya tidak hanya menjadi
tuntutan modern, tetapi juga memiliki dasar yang kuat dalam dimensi
kekristenan. Dalam perspektif Kristen, martabat manusia sebagai ciptaan Allah
menjadi landasan untuk memperjuangkan keadilan, kebenaran, dan kehidupan yang
setara bagi semua orang. Dalam pembahasan ini, kami akan menggali lebih dalam
bagaimana HAM dan demokrasi sejalan dengan nilai-nilai iman Kristen, serta
bagaimana keduanya dapat diwujudkan dalam konteks bangsa Indonesia yang majemuk
dan beragam.
Hak Asasi Manusia (HAM) dan demokrasi adalah dua konsep yang saling berkaitan dan menjadi dasar kehidupan bermasyarakat yang adil dan bermartabat. Dalam dimensi kekristenan, keduanya memiliki akar yang mendalam dalam ajaran Alkitab. Kekristenan mengajarkan bahwa setiap manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah (Imago Dei), yang berarti setiap orang memiliki nilai, martabat, dan hak yang tak ternilai.
HAM dalam kekristenan adalah panggilan untuk memperjuangkan kebenaran dan keadilan bagi setiap individu, tanpa memandang perbedaan status, ras, atau agama. Prinsip kasih dalam ajaran Kristus mendorong umat percaya untuk melindungi yang lemah, membela yang tertindas, dan menciptakan kehidupan yang setara bagi semua orang.
Demokrasi,
di sisi lain, menjadi sistem yang mendukung nilai-nilai HAM dengan memberikan
ruang bagi semua suara untuk didengar dan dihargai. Dalam kekristenan,
demokrasi sejalan dengan prinsip kasih dan keadilan karena menempatkan manusia
sebagai subjek, bukan objek, dalam pengambilan keputusan. Demokrasi yang sejati
memungkinkan manusia hidup dalam kehendak Allah, di mana keadilan, kebenaran,
dan kasih menjadi pedoman utama.
Blog
ini akan membahas bagaimana HAM dan demokrasi tidak hanya relevan secara sosial
dan politik tetapi juga menjadi bagian dari misi kekristenan dalam membangun
dunia yang lebih baik. Dengan melihat persoalan ini melalui perspektif iman,
kita diajak untuk menghayati panggilan Tuhan bagi umat-Nya dalam memperjuangkan
keadilan dan kedamaian di tengah tantangan zaman.
Hak
asasi Manusia (HAM) dan Demokrasi adalah dua hal yang berbeda tetapi saling
relevan dalam Menjalankan kehidupan di dalam suatu bangsa. Di dalam hak asasi
manusia dipertimbangkan bahwa hak-hak asasi manusia perlu dilindungi oleh
peraturan hukum Yang di dalamnya dijalankan secara demokratis supaya setiap orang
tidak akan terpaksa memilih pemberontakan sebagai usaha terakhir guna menentang
kelaliman dan penindasan.
Dengan
demikian, bahwa untuk menegakkan keadilan dan hak asasi manusia di dalam suatu
negara maka dari Perserikatan Bangsa-Bangsa sekali telah menyatakan di dalam
Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa kepercayaan mereka akan hak-hak dasar dari
manusia, akan martabat dan nilai seseorang manusia dan akan hak-hak yang sama
dari pria maupun wanita, dan telah bertekad untuk menggalakkan kemajuan sosial
dan taraf hidup yang lebih baik di dalam kemerdekaan yang lebih luas.
Maka Negara-Negara
Anggota juga telah berjanji untuk mencapai kemajuan dalam penghargaan dan penghormatan
umum terhadap hak-hak asasi manusia dan kebebasan-kebebasan hak asasi, dengan
bekerjasama dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa di seluruh dunia,dengan pengertian yang sama dan umum tentang hak-hak
dan kebebasan-kebebasan tersebut yang sangat penting untuk pelaksanaan dengan sungguh-sungguh dari janji ini, maka, Majelis
Umum dengan ini memproklamasikan Pernyataan Umum tentang Hak-Hak Asasi Manusia sebagai
satu standar umum keberhasilan untuk semua bangsa dan semua negara.
dengan
tujuan agar setiap orang dan setiap badan dalam masyarakat dengan senantiasa mengingat
Pernyataan ini dan berusaha dengan jalan
mengajar dan mendidik untuk menggalakkan penghargaan terhadap hak-hak dan
kebebasan-kebebasan tersebut, dan dengan jalan tindakan-tindakan progresif yang
bersifat nasional maupun internasional, dengan menjamin pengakuan dan penghormatannya
secara universal dan efektif, baik oleh bangsa-bangsa dari Negara-Negara
Anggota sendiri maupun oleh bangsa-bangsa dari daerah-daerah yang berada di
bawah kekuasaan hukum Internasional.
Semua
orang dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat dan hak-hak yang sama. Mereka
dikaruniai akal dan hati nurani dan hendaknya bergaul satu sama lain dalam
semangat persaudaraan di dalam menjalankan kehiduapan di dalam suatu negara.
Setiap
orang berhak atas penghidupan, kebebasan dan keselamatan individu.Tidak seorang
pun boleh diperbudak atau diperhambakan, perbudakan dan perdagangan budak dalam
bentuk apapun sudah dilarang.
Tidak
seorang pun boleh disiksa atau diperlakukan secar kejam, memperoleh perlakuan
atau dihukum secara tidak manusiawi atau direndahkan martabatnya.Setiap orang
berhak atas pengakuan di depan hukum sebagai pribadi di mana saja ia berada.
Dalam
hal ini hubungannya dengan kehidupan umat kristen dan kehidupan berbangsa dan
bernegara di dalam negara kessatuan republik indonesia, menurut sudut pandang
saya, bahwa Kita adalah seorang murid dari guru yang bernama penderitaan,
seorang mahasiswa dari dosen yang bernama kesederhanaan, seorang
hamba-hambaTuhan yang bernama kesejatian, seorang salik dari mursyid yang
bernama kesunyian. terang dalam kegelapan, kaya dalam kemiskinan, kami harus bangkitlah sebagai manusia yang merdeka di
dalam Negara Yang belum merdeka dalam menjalankan kehidupan yang adil dan
beradab tanpa diskriminasi di negara kesatuan republik indonesia.
siapa
yang pandai berbicara tentang Hak asasi manusia adalah, seorang manusia, sebab
bicara tentang kebenaran hak asasi manusia untuk hidup setara di mata umum
sebagai ciptaan Allah yang maha Adil adalah kebijaksanaan; dan kebijaksanaan
adalah perbicara dan menlindungi hak-hak setiap Manusia lain. Yang diperbudak oleh penguasa
negara superior di dunia ini.
“Di
atas dunia ini, Yesus telah meletakkan Peradaban semua Orang. Sekalipun orang
memiliki kepandaian tinggi, akal budi dan marifat tetapi tidak dapat memimpin
bangsa-bangsa di seluruh dunia dan bangsa indonesia jika bangsa ini tidak
menegakkan keadilan dan hak asasi manusia sebagai ciptaan Tuhan, tetapi setiap
bangsa dan bangsa indonesia secara spesifik akan bangkit dan memimpin diri
mereka sendiri apabila mereka mengutamakan KeTuhanan, Keadilan,kebenaran dan
hak asasi manusia dengan demikian setiap
manusia umat kepunyaan Allah akan bertindak untuk hal-hal yang bermanfaat untuk menyatakan keadilan,untuk
menyatakan kebenaran,untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk
memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik semua orang dalam kebenaran Allah.Dengan
demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan
baik.
Bila
semua manusia kepunyaan Allah diperlengjkapi dengan Pengertian Firman yang
sama, maka hak asasi manusai ( HAM) akan ditegakkan dengan adil dan benar dan
di dalam Hukum Menjalankan demokrasi dengan seadil-adilanya dan
sebenar-benarnya tanpa menambahkan dan mengurangkan bagian kebenaran dari HAM
dan DEMOKRASI sedunai dan di indonesia.
Penting
supaya apa yang diucpakan dapat didengar, apa yang didengar dapat dimengerti,
apa yang dimengerti dapat disetujui; apa yang disetujui dapat diterima; apa
yang diterima dapat dihayati dan apa yang dihayati dapat mengubah tingkah laku
semua orang di seluruh dunia dan di negara kesatuan Republik Indonesia, dan setiap
orang berdiri di atas kedua kaki mereka sendiri sebagai manusia yang merdeka
dan negera yang merdeka secara adil dan berdaulat.
Bila
keadilan ditegakkan dengan seadil-adilnya dan sejujur-jujurnya maka kerajaan
Allah akan datang di bumi seperti di sorga tetapi selama pelanggaran Hak asasi
manusia dan ketidakadilan masih merajalelah
di seluruh dunia dan di seluruh pelosok indonesia maka demokrasi yang
sesungguhnya tidak akan pernah terwujud sebagai bangsa yang adil secara holistik dalam segala bidang kehidupan
manusia indonesia.
Semoga
Tuhan membimbing seluruh bangsa di dunia ini dan lebih khusus Bangsa republik Indonesia
ini. untuk mencapai satu bangsa baru dalam hal ini mencapai keadilan bagi
seluruh Rakyat indonesia, dengan tujuan kekuasaan dari rakyat,oleh rakyat dan
untuk rakyat.
Matius 6:10 datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
Allah
membutuhkan kita dan kekristenan yang sesungguhnya di seluruh dunia dan lebih
khusus di indonesia untuk mwujudkan kehidupan yang adil dan negara Yang
demokratis bagi semua orang.
Ketika
kita membahas HAM dan demokrasi dalam dimensi kekristenan, kita diajak untuk
merenungkan panggilan Tuhan bagi umat-Nya, yaitu menjadi terang dan garam di
dunia. Keadilan, kebenaran, dan kasih adalah inti dari ajaran Kristus yang
dapat menjadi pedoman dalam membangun kehidupan bermasyarakat yang lebih baik.
Jika setiap individu dan bangsa bersedia menegakkan keadilan dan menghormati
martabat manusia, maka kita tidak hanya mendekatkan diri pada cita-cita
demokrasi sejati, tetapi juga memuliakan Tuhan melalui tindakan nyata. Semoga
pembahasan ini menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus memperjuangkan
keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia, sesuai dengan
kehendak Allah yang telah mengajarkan kasih dan kebenaran bagi umat manusia.
Keberanian untuk menegakkan kebenaran adalah awal dari terciptanya keadilan bagi semua - Literature papua.com
Editor : Literature papua
oleh : Ampisal
